Senin, 10 Maret 2008

PENGALAMAN KE RTAF (THAILAND)

Umum

Tulisan ini merupakan ulasan singkat penulis atas hasil kunjungan ke Royal Thai Air Force (RTAF) / Thailand, dalam rangka mengikuti Exchange Visit TNI AU ke RTAF pada tanggal 22 sampai dengan 29 Juni 2005. Salah satu tujuan kegiatan Exchange Visit TNI AU ke RTAF ini adalah untuk menambah wawasan para Perwira TNI AU, sehingga pengetahuannya akan berguna bagi TNI AU, serta mengenal budaya yang ada di Thailand. Kunjungan dilaksanakan ke RTAF HQ, Bangkok City dan daerah Thailand Utara, yaitu, Phitsanulok dan Chiang Mai.



Sekilas tentang Thailand

Kerajaan Thailand berbatasan dengan Myanmar (Burma) di sebelah utara dan barat, berbatasan dengan Laos di sebelah timur laut, dengan Cambodia dan Gulf of Thailand (Siam) di sebelah tenggara, dengan Malaysia di sebelah selatan, dan dengan laut Andaman di sebelah barat daya.

Thailand juga dikenal sebagai Muang Thai, yang berarti ‘tanahnya orang Thai’. Thailand, dulunya disebut Siam, yang secara resmi diubah menjadi Thailand pada tahun 1938, adalah sebuah negara kerajaan dengan raja yang sekarang berkuasa dari dinasti Chakri yaitu His Majesty King Rama IX. Rama IX (1927- ), mempunyai nama kecil Bhumibol Adulyadej, dan secara resmi diangkat menjadi King Rama IX pada tanggal 5 Mei 1950. Sebagai negara kerajaan, rakyat Thailand sangat menghormati Raja dan Ratu, yaitu His Majesty King Rama IX dan Her Majesty Queen Sirikit.

Agama resmi di Thailand adalah Buddha, dengan sebagian kecil lainnya adalah Kristen Khatolik dan Muslim. Dengan demikian, sudah menjadi hal yang umum apabila di hampir seluruh kota di Thailand terdapat banyak kuil/temple, atau dalam bahasa Thai disebut Wat.




Bangkok

Bangkok adalah ibukota Thailand, yang terletak di bagian tengah Thailand. Bangkok dilewati sungai besar yaitu Chao Phraya River, yang merupakan gabungan dari Ping River dan Nan River. Orang Thailand menyebut Bangkok dengan Krung Thep, yang berarti Kota Bidadari. Bahkan orang Eropa menyebutnya “Venice of the East”, sebab Bangkok mempunyai banyak sungai/khlong.

Tempat wisata terkenal di Bangkok yaitu the Grand Palace, komplek istana Raja yang dibangun pada tahun 1782. Keberadaan the Grand Palace akan selalu menimbulkan image tentang Wat Phra Kaeo (Temple of the Emerald Buddha), yang dikagumi karena terpeliharanya bangunan berarsitektur abad 19, yang dibangun pada masa pemerintahan King Rama IV dan King Rama V. Sedangkan Angkor Wat yang ada di Kamboja, tiruannya juga dibuat di Grand Palace.


Phitsanulok

Phitsanulok merupakan sebuah kota yang terletak di tengah Thailand utara, dan berjarak sekitar 400 km arah utara Bangkok, serta merupakan ibukota propinsi Phitsanulok. Seperti Bangkok, Phitsanulok juga dilewati sebuah sungai besar, yaitu Nan River, atau Mae Nam Nan. Salah satu kuil terkenal di kota ini yang berisi patung perunggu Budha pada abad 15 dikenal dengan nama the Phra Buddha Jinaraj.



Chiang Mai

Chiang Mai didirikan pada tahun 1296 sebagai pusat dari the Lanna Thai Kingdom. Chiang Mai, atau disebut juga Chiengmai atau Kiangmai, adalah kota di Thailand utara, yang merupakan ibukota propinsi Chiang Mai, berjarak sekitar 700 km arah utara Bangkok. Jarak antara Chiang Mai dengan perbatasan Myanmar sejauh 130 km. Sungai yang membelah kota Chiang Mai yaitu Ping River, sedangkan kuil yang terkenal adalah Wat Phrathat Doi Suthep. Universitas terkenal yang ada di Chiang Mai yaitu Chiang Mai University yang didirikan pada tahun 1964.



Jamuan Makan Malam

Salah satu budaya di Thailand yang sedikit berbeda dengan budaya di Indonesia adalah tentang tata cara dinner. Budaya tata cara dinner yang dilakukan oleh orang Indonesia yaitu mengambil nasi dan meletakkannya di piring lengkap dengan lauk yang disajikan secara bersamaan, dan disantap bersamaan pula. Sedangkan orang Thailand, mereka mengambil nasi dalam porsi kecil dan lauk cukup satu macam. Setelah diselingi dengan percakapan dengan tamu yang lain, dilanjutkan dengan mengambil lauk yang lain lagi, dilanjutkan dengan percakapan lagi. Demikian seterusnya sampai hidangan habis atau waktu yang tersedia habis. Rata-rata waktu untuk makan malam sekitar 3 jam. Biasanya dinner dilakukan antara pukul 6.30 sampai 9.30 malam.


Royal Thai Air Force (RTAF)

RTAF mempunyai markas besar di Don Muang, sekitar 15 km ke arah utara Central Bangkok, sejak tahun 1914, pada saat masih menjadi bagian dari Angkatan Darat, yaitu bernama the Army Aviation Section. Sedangkan the Royal Thai Air Force dibentuk sejak tahun 1937. Don Muang, berarti ‘Tanah Tinggi’ Di Don Muang Air Force Base, terdapat kantor markas besar yang berbentuk bangunan dengan delapan sayap, RTAF Academy, RTAF Museum, Wing 6, beberapa kantor lain, serta fasilitas perumahan bagi personel RTAF.


RTAF Woman

Berbeda dengan WARA yang ada di TNI AU yang mempunyai Si Bin WARA, RTAF Woman tidak mempunyai bagian/seksi/unit yang mengatur dan membina keberadaan mereka. Dengan demikian, data-data tentang keberadaan RTAF Woman secara keseluruhan tidak berada pada satu bagian/unit khusus. Hal ini diakibatkan pula karena sumber penerimaan RTAF Woman berasal dari tiga sumber yang berbeda, yaitu lulusan universitas, sekolah perawat RTAF, dan lulusan SMA atau universitas sebagai non Commissioner Officer (NCO). Dari ketiga sumber tersebut, tanggung jawab penerimaan Officer dari sekolah perawat RTAF berada pada Directorate of Medical, sedangkan dua sumber yang lain berada pada Directorate of Personnel. Satu hal lain yang menarik adalah, 99% guru bahasa Inggris di RTAF adalah RTAF Woman Officer. Sampai saat ini, belum ada RTAF Woman yang dididik sebagai penerbang.

Tidak ada komentar: