Kamis, 12 Juni 2008

Seringkali seseorang, atas nama suatu institusi meminta peta dengan bunyi permintaan; "Peta Indonesia 3 set".
Permintaan yang mudah dipenuhi dan sekaligus paling susah dikabulkan oleh komuniti pembuat peta. MENGAPA? Peta, merupakan gambaran permukaan bumi, berikut dengan segala kondisi konturnya yang datar atau mungkin sangat ekstrim terjal. Sedangkan luas wilayah NKRI yang membentang dari Sabang sampai Merauke (bukan mengikuti iklan salah satu mie instan) mencakup area yang sangat luas. Tentu saja luasnya area ini mempunyai kelengkungan, namun harus digambarkan pada satu bidang datar yang disebut peta. Nah, kalau bidangnya cukup luas, maka akan terjadi ketidak konstannya pemekaran dan penciutan antar daerah satu dengan lainnya. So, perlu adanya pembagian bidang/lembar peta, menyesuaikan dengan skala yang dibuat. Itulah mengapa perlu adanya sistem proyeksi dan penentuan model lembar peta. (Terima kasih kepada Bapak Ibu Dosen yang telah mengajarkan mata kuliah ini). Dengan demikian, penyebutan peta se Indonesia dengan hanya menyebut 1 set, perlu didifinisikan lebih lanjut, skala berapa, yang artinya, 1 set itu akan memberikan perhitungan berapa lembar wilayah indonesia ini akan dipetakan.
Itulah jawaban, mengapa permintaan 1 set peta Indonesia merupakan satu permasalahan yang mudah sekaligus susah bagi pembuat peta.