Jumat, 30 Mei 2008

30 May, 32 years ago, in Timtim


30 Mei merupakan hari bersejarah bagiku.
Andaikan pada tanggal 30 Mei, 32 tahun yang lalu, kejadiannya tidak seperti itu;
Siapakah aku ini?
Akan jadi apakah aku sekarang?
Siapakah orang-orang yang aku cintai yang berada di sekelilingku?
Selalu saja masih menjadi suatu impian dan doa yang sangat besar yang aku panjatkan kehadirat Allah SWT, semoga aku ini diberi kesempatan untuk - barangkali sekali saja dalam hidupku - bertemu seseorang yang tidak pernah aku ingat, mungkin hanya dalam mimpi. Selalu dalam doaku, aku tambahkan, Ya Allah, berilah kesempatan kepada hambaMu ini, untuk dapat bertemu dan bercakap-cakap dengannya.
Dalam 5 tahun pertama dalam hidupku, apa yang bisa aku ingat dengan seseorang ini? Kenangan apa yang ada dalam memoriku? Rasanya aku tidak punya kenangan apa-apa dengannya. Kalau aku tidak mendengar cerita tentang dia, aku akan kehilangan segalanya.
Astagfirullah… apakah aku berdosa karena menyesali nasib? Mempertanyakan hikmah yang sekarang aku terima?


Selasa, 27 Mei 2008

Mengapa sekolah disebut bagus?

Banyak terjadi perbedaan pendapat antara menyekolahkan anak di tempat yang "biasa-biasa saja" versus "bagus".
Perbedaan pendapat lainnya adalah semua tergantung kualitas anak. Apabila anak yang dikaruniai nilai "plus" oleh sang Maha Pencipta, maka akan disekolahkan dimana saja tetep nilai "plus" nya akan kelihatan. Sebaliknya, si anak disekolahkan ke sekolah "bagus" mana saja, kalau memang dia tidak ada nilai "plus" apalagi kalau "kurang", maka hasil akhirnya tetap "biasa saja" atau tetap sama.

Sebenarnya pendapat tersebut bisa dikatakan ada benarnya, namun tetap saja saya sebagai penulis skenario blog ini tidak sependapat dengan orang-orang yang berpendapat demikian.

Anak harus disekolahkan di sekolah "bagus".
Kalimat utama tersebut harus ada dalam setiap benak orang tua. Itu harus.
Mengapa? Anak yang 'bagus', dengan sekolah di tempat bagus, hasilnya pasti 'lebih bagus'
Anak yang 'biasa', dengan sekolah di tempat bagus, hasilnya 'bagus'

Sekolah yang 'bagus' bagaimana?
Fasilitas pendidikan harus lengkap. ICT, laboratorium (fisika, biologi, kimia, bahasa), bahasa pengantar dilengkapi dengan bahasa internasional, fasilitas olah raga dan seni (untuk menunjang keperluan keseimbangan IQ dan EQ).
Mestinya dengan kelengkapan fasilitas, dana pendidikan lebih mahal? Tentunya demikian.
Nah, yang tidak kalah pentingnya, sekolah bagus adalah sekolah yang mampu merangsang setiap individu siswa untuk berkompetisi untuk maju dengan tingkat kompetisi yang tinggi.
Dengan sesama teman sebagai kompetitor, maka nilai 9 atau bahkan nilai 10 bukan sebagai tujuan utama, namun tujuannya adalah menggali lebih dalam, ada apa dibalik nilai 10 tersebut, apa prestasi berikutnya setelah nilai 10, akan dibawa kemana nilai 10, akan dipakai untuk apa nilai 10, dan segudang pertanyaan lebih lanjut.